Rabu, 19 Juli 2023

selamat ulang tahun, tian

Semarang Tawang Bank Jateng. Aku intip sebuah kota bertuliskan ini. Waktu di gawaiku menunjukkan pukul 2.37 pagi. Kepulanganku dari Jakarta menuju Bondowoso bersama KA Pandalungan. 
Konon, ini adalah rute terpanjang di pulau jawa sekaligus di Indonesia. Jelas dan tervalidasi, 14 jam 40 menit adalah waktu kereta ini mengarungi rute nya. 

Aku baru ingat jika ini adalah 25 Juni 2023. Usiaku genap 32 tahun. Semoga saja mentalku bisa lebih matang. Semoga saja , aku bisa lebih menatap ke dalam. Semoga saja, aku memahani dan mengenal Allah lebih dalam lagi.

Tiap hal terjadi pastilah bermakna. Apakah ujian , amanah atau pembelajaran. Beasiswa LPDP adalah ujiam, amanah dan pembelajaran. Program Persiapan Keberangkatan adalah cara Allah menampar kesombonganku untuk bersujud. Sehingga, daging hidup ini lebih hidup. 

Bagitu banyak misteri yang belum terpecahkan. Aku harap segera terpecahkan. Diam adalah jawabannya. 

Pandanganku terhadap cinta , cita dan kehidupan berubah drastis di Jakarta. Mereka semua adalah makhluk makhluk terhebat dengan senjata terbaik yang mampu merubah pikiranku dengan cepat. Hidup ini adalah perjalanan. Hidup ini adalah tumbuh dan berkembang. Merubah nalar semu menjadi sesuatu yang nyata dan bergerak. Merobohkan kedangkalan berfikirku dan puas hati. 

"Tian, bergeraklah terus. Kerjakan apa yang bisa dikerjakan."ucap Perempuan itu.
"Menulislah dan membacalah. Kau tahu dan kau sadar potensi semesta ceritamu. Biarkan dunia melihat Tian sebagai rangkaian kata dengan sejuta makna. Biarkan dunia kata mewakili alam pikir dan alam hatimu. " ucap laki laki itu. 

Terima kasih, Allah. Hadiahmu tahun ini begitu banyak. Keluarga di rumah, keluarga LPDP, Bulan , Dek Bay , dan Malang. Aku janji. Pena dan buku catatan ini akan terus ku isi. Aku akan tulis berbagai kisah dari sudut sudut Bumi ini. Tidak ada lagi Tian yang diam. Tian adalah petualang. Berlayar menggapai mimpi, berlabuh mengabdi untuk negeri. 

Selamat ulang tahun, Tian. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senja yang tak dirindukan

Dari sudut kota ini, aku mengukir syahdu. Sunyi tak bertepi. Sempurnalah. Ku hitung rintik hujan  Memuaikan setiap rindu yang te...