Rabu, 04 Oktober 2023

Sungguh syahdu

Ah.. ini sudah terlalu lama. Aku lupa untuk bercerita tentang kehidupan kampus. Sudah 6 kali pertemuan dan sudah menjelang UTS juga. Cerita juga baru dimulai kok. 

Sore ini, tepat di tribun ini. Aku duduk di tribun dari sebuah aula lepas. Letak nya persis ditengah tengah 3 gedung pencakar langit. Bayangkan saja , tiap gedung berlantai 9. 

Beberapa mahasiswi berkumpul sambil menyantap hidangan mie pedas khas kota malang. Beberapa kelompok lain juga berkumpul di sebelah nya. Jauh di depan mata,  segerombolan cowok tertawa lepas dan seorang cewek di antara mereka. 

Angin bulan Agustus tetap berhembus. Beberapa bilang kalo ini adalah angin penyambutan Mahasiswa Baru. Awalnya cuacanya dingin kemudian angin kencang akan berhembus tiap hari. 

Aku duduk sendiri. Mencoba membangun ulang rasa rindu 6 tahun lalu. Rindu pada seorang cewek? Tidak kok. Rindu akan jawaban dari teka teki masa depan.

Tepat sebelum aku pulang kampus 6 tahun lalu, aku mendawamkan shalawat di tempat ini. Jauh sebelumnya, aku berkata di hati untuk belajar di tempat ini. Semua  terlihat jelas. 

Ada doa yang akan aku sulam di tempat ini. Percakapan dengan langit yang akan tertulis. Semesta akan menyimpan. 

Seringkali, aku khilaf. Aku berbicara terlalu banyak. Energi ku terasa habis. Waktunya belajar diam. Setidaknya tidak berbuat bodoh lagi. 

"Malang, aku datang. Aku sibuk dan itu pasti . Aku pinjam namamu yah. Cerita lampau ini butuh latar tempat." Ucapku. 

Baiklah. Gitu dulu yah? 

Senja yang tak dirindukan

Dari sudut kota ini, aku mengukir syahdu. Sunyi tak bertepi. Sempurnalah. Ku hitung rintik hujan  Memuaikan setiap rindu yang te...