Selasa, 09 November 2021

Hari Pahlawan : Sudahkah anda menjadi pahlawan untuk diri anda sendiri?


Dengung sirine berbunyi di pagi ini. Langit cerah biru membentang luas laksana tanda kebahagian untuk setiap insan yang bernafas.

Pagi ini, aku bangun dengan semangat baru.Aku memakai sepatu baru yang berwarna putih. Aku memilih untuk olahrag pagi di alun - alun dekat rumah. Pemanasan sudah dilakukan di rumah. Selanjutnya, aku mencoba berjalan mengelilingi alun-alun sebanyak dua kali.

Aku mulai berlari satelah berjalan mengelilingi alun-alun sebanyak dua kali. Aku perhatikan ada yang sedikit berbeda dengan kegiatan kantor-kantor di sekitar alun alun. Ada kantor pos di sebelah timur alun-alun. Ada kantor bupati di sebalah selatan alun-alun. Ada Kodim di sebelah barat alun-alun.  Ada Bank Jatim, Kantor Pegadaian dan SMPN 1 Bondowoso di sebelah utara alun alun. Di semua tempat itu, orang-orang sibuk menyiapakan upacara. Aku baru ingat kalau hari ini adalah tanggal 10 November yang diakui sebagai Hari Pahlawan. 

Ingatanku mulai mengelana saat aku berlari melewati depan kantor pos yang sedang melaksanakan upacara memperingati Hari Pahlawan. Indonesia Raya akan berkumandang karena aku melihat pasukan pengibar bendera sudah mulai berjalan dari posisi awalnya. Ingatanku mencoba untuk memutar ulang semua memori saat aku mengajar di Papua. Hingga pada satu titik memori saat aku mengunjungi penjara yang digunakan untuk mengurung Bung Hatta. 

Beberapa peninggalan Bung Hatta masih jelas di sana. Mereka merekam semua memori kegiatan Bung Hatta saat dipenjara. Kalau mereka bisa berbicara, mereka akan membuat kita tercengang. Penjara yang pengap, pagar listrik dan nyamuk malaria menjadi keangkeran penjara tersebut di masa lalu. Hingga kinipun, sisa sisa kekejaman penjara tersebut masih ada. 

Aku bersyukur bisa hidup di masa pasca kemerdekaan. Aku bisa melihat langit biru tanpa takut dentuman peluru atau meriam. Aku bisa bernafas dengan muda tanpa harus mencium bau bubuk mesiu dari sisa peluru. Aku bisa berjalan-jalan tanpa takut adanya peluru nyasar. Tugas kita hari ini adalah mengisi kemerdekaan yang telah didapat dengan pengorbanan para pahlawan. Kita isi kemerdekaan dengan ilmu dan kemampuan yang kita memiliki. Semua generasi harus ingat bahwa harga kemerdekaan Indonesia hari ini adalah nyawa para pahlawan. 

Penjajah dari luar memang telah pergi. Bung Karno sudah memperingatkan bahwa penjajah selanjutnya adalah musuh yang berasal dari bangsa kita sendiri. Bangsa ini tetap membutuhkan sosok pahlawan. 

Pertanyaan sederhananya.. Sudahkah anda menjadi pahlawan untuk diri anda sendiri? 

Semoga semangat pahlawan tetap ada di dalam generasi manapun. Kita tutup tulisan ini dengan doa untuk para pahlawan. Al Fatihah.....

Selamat Hari Pahlawan..









 

Senja yang tak dirindukan

Dari sudut kota ini, aku mengukir syahdu. Sunyi tak bertepi. Sempurnalah. Ku hitung rintik hujan  Memuaikan setiap rindu yang te...