Selasa, 20 Februari 2024

Senja yang tak dirindukan

Dari sudut kota ini, aku mengukir syahdu.
Sunyi tak bertepi.
Sempurnalah.

Ku hitung rintik hujan 
Memuaikan setiap rindu yang terendap
Bolehkah sesosok wajah ku lukis?

Ah. 
Biarpun terlarang
Tetap akan ku lukis 
Engkau 
Cukup duduk dan diam
Berkediplah sesekali

Sekarang 
Kau lihatlah langit
Itulah engkau

A GIFT FROM THE DIVINE LOVE

A bright morning I stroll leisurely through the campus lanes The cool air seeps into my ribs Memories begin to misbehave, Emerging from the ...